20.11.10

Semua yang bernyawa pasti kembali padaNya

Paragraf Pertama


New Message

Sender : +6281252588***

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun

Ibuku sudah kembali kepada yang punya ba’da magrib tadi malam,

mohon doa smg amal dan ibadah beliau diterima

dan dosa2 nya di ampuni oleh Allah

17 November 2010

06.07 a.m


“Deg” aku baru membaca sms ini di kamar, sekitar jam delapan pagi, tepat setelah berjalan pulang sholat idul adha dari Alun-alun Gresik, euforia idul adha pun mendadak berubah, nomer siapa ini ? sepertinya ku kenal nomernya. Ingin kubalas sms nya dan bertanya, tapi ku merasa tak enak hati, kuputuskan bertanya pada beberapa kawan, kawan SMA, Organisasi, teman main dan kuliah, tak ada yang tahu, akhirnya kuputuskan langsung bertanya pada nomer tersebut


Innalillahi wa inna ilaihi Rojiunn, smg amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya...., Maaf .. Ini siapa ya ?



Lama tak dibalas, semakin penasaran rasanya, tapi akhirnya hampir duhur isi sms yang masuk membuatku luar biasa shock


New Message

Sender : +6281252588***

Maulida bitha..


Innalillahi wa inna ilaihi Rojiunn... , aku benar benar kaget, sedih sekali aku mendengarnya, kalian tahu kawan ? Maulida adalah kawan SMAku di MAN 3 dulu, kami sekelas saat kelas satu dan seorganisasi sampai kelas 3, hal yang membuatku tidak tega mendengarnya adalah karena belum genap 3 tahun Ayahnya di panggil sang Kholiq dan sekarang Sang Ibu telah meninggalkannya. Saat itu ingat sekali, dia tidak bisa hadir dalam acara ”Muwadda’ah” – perpisahan anak asrama- karena harus kembali ke Banjarmasin, Ayahnya meninggal dunia. Aku menagis kawan, Maulida, temanku ke toko buku, Maulida yang meminjamkanku banyak buku,, Maulida yang begitu polos dan sangat baik hati, dia teguh sekali memegang prinsipnya.


Satu lagi cerita kawan, Maulida suka sekali menulis, pernah ku minta menulis cerpen untuk majalah asrama, dengan senang dia menerima, setelah ini akan ku posting naskahnya, Maulida juga pernah menjanjikan aku untuk menulis sebuah novel pendek yang didalamnya memakai namaku sebagai salah satu tokohnya, dan dia berhasil menulisnya, naskah novel 89 halaman itu sudah ada di tanganku dan dia sudah mengirimnya ke salah satu penerbit, tetapi sayangnya, belum ada kabar sampai sekarang. Walau begitu aku sudah sangat gembira sekali karena dia berhasil menulisnya.


Sekarang, dia telah yatim piatu kawan, tapi aku yakin, dia tak butuh dikasihani, Maulida anak yang patuh pada orang tua, aku percaya dia ikhlas, aku percaya dia kuat, Terdapat kekuatan besar dalam dirinya dan aku percaya dia bisa tegar.

Semoga Beliau di terima di sisi Allah

Semoga kamu bisa menjadi ladang pahala bagi kedua orang tuamu,

Kamu pasti bisa, mol. Kamu anak baik.

May Allah SWT always bless you, Aminn


Semua Paragrap yang di sembunyikan

14.11.10

Menilik Suasana Pengungsian posko UPN Jogjakarta


































Paragraf Pertama

Foto 1 : Jemuran Pengungsian
Foto 2 : Relawan (Peneliti/Reporter) asing
Foto 3 : Bersama anak-anak pengungsian
Foto 4 : Nenek, Di dalam Aula
Foto 5 : Suasana pengungsia, dalam Aula

Reporter : Tsabita shabrina
Foto : Dinar Okti
Guide: Mas Choki
Lokasi : Posko UPN Jogja

Minggu, 14 November 2010, Saya, dinar dan mas choki mengunjungi salah satu posko Bencana Merapi di UPN jogjakarta. Jam sudah menunjukkan hampir pukul 8 pagi, tetapi suasana masih terlihat sepi. Setelah masuk lebih dalam mulai terdengar suara lagu-lagu anak-anak, oh, ternyata beberapa kakak kakak relawan dari UGM sedang mengisi acara untuk anak-anak, yaitu senam pagi. Pada menit menit awal tampak anak- anak terlihat antusias mengikuti salah satu gerakan perwakilan relawan tersebut, tetapi pada akhirnya mereka sibuk bermain sendiri-sendiri. Aula UPN sendiri sudah hampir 2 minggu menjadi posko pengungsian korban bencana, dan saat kami kesana, sudah hampir setengah total pengungsi sudah kembali, mengingat beberapa hari ini aktivitas merapi mulai normal, dan polusi dari debu-debu vulkanik sudah agak mereda.

Lain anak-anak , lain pula orang dewasa, setiap posko mempunyai program tersendiri untuk pengungsi anak, selain untuk mengisi waktu, kegiatan-kegiatan sengaja dirancang sedemikian rupa, agar anak-anak tidak bosan lalu menjadi stress. Kegiatan tersebut contohnya seperti senam pagi, makan bersama, sekolah cerdas, games-games edukatif, hiburan sampai bimbingan agama. Terlihat orang dewasa dan manula rata rata Membantu menyiapkan makanan, mencuci dan menjemur baju, - mereka membuat jemuran dari tali atau menjemurnya langsung diatas rumput, ada juga yang sedang istirahat, menonton TV dan membaca koran. Di dalam aula tersebut terdapat satu televisi kecil di tengah - yang kami rasa tidak cukup untuk dibagi ribuan orang, tetapi beberapa koran lokal maupun nasional, menyediakan supply koran gratis agar pengungsi dapat mengetahui perkembangan dunia luar, khususnya liputan merapi.

Diluar aula, beberapa tenda medis, dapur umum, serta sekretariat bantuan didirikan. Selain itu tim SAR, TAGANA, dan dari TNI Polri terlihat berjaga disekitar aula UPN. Tidak hanya bantuan dari lembaga- lembaga siaga bencana yang berada di lokasi tersebut , terdapat pula beberapa posko dari produk-produk bisnis, seperti bantuan dari perusahaan rokok, mie instan, dan lain sebagainya. Di sekitar meja kesekretariatan terlihat penuh sekali, berbagai macam tempelan data, seperti data pengungsi, data orang hilang, data wilayah, dan peta wilayah merapi dan sekitarnya tertempel dimana-mana. Beberapa relawan juga terlihat sedang memasok bantuan baru dari luar, Dan kebetulan saat kami berkunjung kesana 2 relawan asing juga hadir disana untukl meliput kegiatan pengungsi, tetapi sayang , kami tidak mendapat celah untuk sekedar melakukan wawancara singkat dengan kedua relawan aing tersbut, tak jarang pula kami melihat ada beberapa bantuan dari industri komersil mengabadikan sendiri secara langsung penyerahan bantuan mereka kepada korban pengungsi dengan seragam dan atribut lengkap produk tersebut.

Begitulah, bencana yang hadir di negeri ini, tidak hanya harus di "sedih" kan saja , selain menjadikan pelajaran agar kita selalu bersyukur dalam menerima apapun angrah dari yang kuasa , dan mempraktekkan syukur itu tidak hanya dalam hati dan ucapan tetapi juga dengan perbuatan, seperti menjaga lingkungan titipan tuhan yang maha esa ini, tinggalkanlah keegoisan semu kita dan mari bersamma-sama belajar untuk memberi sedikit ruang untuk kebersamaan. semoga derita korban bencana dapat segera tersudahi, begitu juga dengan "derita-derita" lain yang dialami bangsa ini.

(bee)


NB : laporan ini ditulis maraton, makanya awut-awutan dan ga terstruktur, karena besok ada uts,
so , bila ada waktu lagi , laporan ini akan dielaborasi,
sekian , semoga laporan ini bermanfaat dan dapat membuka lebih jauh cara pandang kita dalam melihat sesuatu.
terimakasih
- Foto lain ada di Admin,(klo pingin liat)

Semua Paragrap yang di sembunyikan