7.7.12

Community Service kel Thailand IR Fest HI 2009



Tulisan ini sbenarnya sudah dari pas MABA dulu aku nulisnya (2009), dan baru2 aja nemu di Laptop, hhe plis enjoyy  :))


“Community Service”
International Relation of Airlangga University 2009
SD Berkebutuhan Khusus, Klampis Ngasem 1
12 September 2009


“ Kita Tidak Bisa Memilih untuk Dilahirkan Seperti Apa yang Kita Inginkan “

Pengalaman dalam melaksanakan kegiatan bakti sosial sudah pernah saya rasakan saat bangku SMA setahun lalu, dengan sasarannya yang lebih fokus terhadap masalah ekonomi dan pendidikan. memang banyak sekali manfaat yang di dapat dalam kegiatan seperti ini. Selain sebagai wujud kepekaan atau kepedulian sosial, kita juga mendapat pengalaman, bisa berempati dan dapat memetik hikmah untuk dijadikan pelajaran hidup.

Pada kegiatan ini, kelompok Thailand mendapat bagian untuk melaksankan kegiatan bakti sosial di SD Berkebutuhan khusus Klampis. Hal ini merupakan pengalaman baru dan merupakan tantangan, karena minimnya pengetahuan tentang berinterasksi dengan anak berkebutuhan khusus. Sebenarnya Sedikit ada perasaan terbebani dan pesimis karena terlebih dahulu membayangkan keadaan yang tak terkontrol ketika berinteraksi bersama mereka. Pada hari “H” palaksanaan bakti sosial, perasaan “deg-degan” dan khawatir tidak bisa melaksanakan kegiatan dengan baik semakin terasa. Tetapi keadaan tidak seperti yang dibayangkan karena ternyata, mereka sangat appreciate dengan kegiatan yang kami rancang. Semua terkontrol, Walaupun diselingi teriakan-teriakan dan rengekan-rengekan dari beberapa anak meminta untuk lebih diperhatikan. Akhirnya, walau kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan job description yang telah dirancang oleh kelompok kami sebelumnya, acara bisa berjalan dengan sukses.

Anak berkebutuhan khusus juga mempunyai hak yang sama dengan yang lain. Hak untuk mendapat pendidikan, perlindungan dan yang paling penting adalah kasih sayang serta perhatian .Mereka juga generasi penerus bangsa yang perlu dibantu, diperhatikan dan diarahkan untuk menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsanya, jangan dikira mereka terbelakang dan tidak mempunyai kelebihan, mereka adalah anak-anak “istimewa” yang membutuhkan bantuan dan arahan untuk mengasah dan mengarahkan bakat mereka, dan siapa lagi kalau bukan kita, yang menjadi sarananya. Kalimat yang benar-benar teringat ketika perwakilan dari SDBK memberikan “wejangan” setelah kegiatan ini adalah   “ Kita Tidak Bisa Memilih untuk Dilahirkan Seperti Apa”, yang membuat rasa bersyukur kita pada tuhan bertambah. Syukur yang tidak hanya diucapkan tapi dipraktekkan, salah satunya dengan tidak menyalahgunakan nikmat dari-Nya dan “peduli” terhadap lingkungan sekitar.

Acara Bakti Sosial yang termasuk rangkaian dari IR-Fest tahun 2009 ini merupakan acara yang bagus dan edukatif. Semoga acara ini bisa tetap ada pada rangkaian IR-Fest mendatang atau bahkan dilaksanakan dengan durasi yang lebih lama, agar lebih banyak kegiatan- kegiatan edukatif yang di berikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan sebagai sarana pengamalan ilmu. Selain dapat mengamalkan ilmu kita, semakin banyak juga pengalaman dan pelajaran hidup yang di dapat dan jalinan persaudaraan antar mahasiswa departemen Hubungan Internasional menjadi semakin erat


Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan

5.7.12

Menelisik Eksotika Kota Gresik : Menikmati cultural heritage Indonesia di kampung Kemasan

Harusnya postingan ini buat dikirim ke kuis artikel, tapi ternyata tenggat waktunya udah telat, hhe plis enjoyy :)
Menelisik Eksotika Kota Gresik : Menikmati cultural heritage Indonesia di kampung Kemasan

Nama kota Gresik bagi sebagian orang mungkin terasa asing. Beberapa yang pernah mendengar nama kota ini pun mungkin tidak memiliki bayangan sama sekali dimana tepatnya kota tersebut di Peta Indonesia. Gresik merupakan salah satu Kota Kabupaten di Jawa Timur yang letaknya berdekatan dengan Kota Surabaya dan Lamongan. Pada dasarnya kota yang berslogan ‘Gresik Berhias Iman’ ini tidak terlalu diidentikkan dengan kota yang lazim untuk tujuan wisata, karena ‘label’ yang melekat pada kota ini lebih kepada ‘Kota Santri’. Dinamakan Kota Santri antara lain karena penduduknya mayoritas islam yang taat dan banyak berdiri pondok pesantren di kota Gresik , terlebih dua diantara sembilan wali penyebar agama islam, yaitu Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri juga dimakamkan di kota ini.

            Walaupun tidak identik sebagai tujuan wisata, siapa sangka kota yang kaya tambak ini mempunyai sisi kota yang sarat akan sejarah dan sisi sosial budayanya. Salah satu dari tempak menarik tersebut yaitu daerah Kampung Kemasan. Kampung Kemasan merupakan sebutan untuk sebuah gang di kawasan yang dikenal dengan nama Pakelingan, Kecamatan Kota Gresik. Pada Abad 19, kampung kemasan merupakan pemukiman orang-orang Eropa dan Kaum Pribumi yang cukup mapan dari segi ekonomi, karena kawasan tersebut bisa dikatakan sebagai basis perajin dan pedagang pribumi saat itu. Sehingga terdapat beberapa Bangunan-bangunan di dalam dan disekitar lokasi ini memiliki arsitektur perpaduan antara corak Eropa, Cina serta arsitektur unik lainnya. Alasan tersebutlah yang membuat penduduk yang ada sekitar lokasi tersebut menyebutnya dengan ‘Kampung Kemasan’ yang berkonotasi dengan istilah masa-masa keemasan.



Salah satu Bangunan kuno di sekitar jln nyi ageng arem2

Add caption
            

Add caption

 Keberadaan bangunan bangunan indah yang berarsitektur kuno di daerah tersebut salah satunya disebabkan letak geografis Kota Gresik yang strategis.Gresik merupakan salah satu kota pantai utara Pulau Jawa dan letaknya dekat dengan pesisir, Apalagi Salah satu kawasan kota lama di Gresik ini lokasinya sangat berdekatan sekali dengan Pelabuhan Gresik, oleh karena itu Gresik menjadi salah satu pintu masuk dari budaya budaya yang dibawa oleh para pendatang dan akhirnya terserap dan terbaur dengan budaya lokal senantiasa terjadi, baik dari keberagaman etnis yang ada dan secara khusus juga pada model bangunan – bangunanya. Pada awalnya keunikan kampung ini belum begitu terekspos oleh media, tetapi beberapa tahun belakangan lokasi ini laris menjadi kunjungan beberapa wisatawan domestik dan bahkan luar negeri. Komunitas komunitas pecinta sejarah dan wisata budaya juga kerap memasukkan destinasi ini sebagai tujuannya. 
Nasi Krawu, Serundeng, daging, semur, dan sambelnya itu lhoo *yummy*

            Pada akhirnya, Kampung Kemasan merupakan sebuah destinasi yang cocok untuk para traveler yang haus akan wisata sejarah dan cultural heritage Indonesia, selain dimanjakan dengan keindahan arsitektur rumah, benteng dan bangunan lain yang ada disana, penduduk lokal di kawasan tersebut juga di kenal ramah dan penuh sambutan yang hangat. Jalan jalan sore dan hunting foto disekitar kampung kemasan akan menjadi kegiatan yang sangat mengasikkan, apalagi diakhiri dengan menyantap nasi krawu khas gresik yang legit dan menggugah selera.

Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan