15.11.11

kiriman majalah dari National Geographic Indonesia #kegirangan

hwaaaaaaaaaaw, senang rasanya, bayangin baru seminggu sebelumnya dapet hadiah buku notes from qatar dari kuis twitter, sminggu setelahnya aku menang kuis lagi, dan guess what?? ini dari national geographic meeeeen.... (aku obsesi jadi explorernya gitu, hhe) dan serunya, aku gak perlu ambil bukunya tapi di paketin langsung ke kos ku whaaahaa pas paketnya datang aku jingkrak2 kegirangan hhi , bgini urutan kjadiannya :

NGIndonesia kalau kita buat kuis soal mjlh NGI yg memberikan inspirasi buat teman2 setuju tidak? #arsipNGI bisa di cek di: bit.ly/igDwdO

NGIndonesia kami akan buat kuis jam 15.30 yah, siapkan opini terkait mjlh NGI yg memberikan inspirasi buat teman2. cek kover di bit.ly/igDwdO

26 Oct Favorite Retweet Reply


NGIndonesia
Ok, kita mulai kuisnya ya, kirimkan opini soal mjlh NGI yg memberikan inspirasi buat Anda, gunakan #deliveringideas & #arsipNGI

26 Oct Favorite Undo Retweet Reply

NGIndonesia RT @tsabitabee: "7milliarManusia" jd ide u/ tgs rncana skripsi "globalCollaboration" dlm mngtsi mslh kepddukan. #arsipNGI #deliveringideas

26 Oct Favorite Retweet Reply

26 Oct Favorite Undo Retweet Reply


hhha, sampe heran , ini aku yang beruntung, bisa menang kuis twitter dua kali dalam seminggu atau akunya aja yang banci kuis ya? hhhe .

"TIPIS bit, dua-duanya, banci kuis yang beruntung hha" kata unyil

hhhe Alhamdulilllaaaahhhh pokonya, senang tiada tara :)




Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan

9.11.11

Kuliah Tjokroaminoto : Pemuda dan Kepahlawanan

Kuliah Tjokro kali ini bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, dan tema yang diangkat yaitu mengenai Pemuda dan Kepahlawanan. Pembicara pengisi materi diantara yaitu Pak Masduki,Msi, MA Pak Budi Setiawan,M.Psi dan Pak joko Susanto, M.Si dengan Pak Drs. Suko Widodo sebagai moderator. Acara ini tidak hanya dikhususkan untuk kalangan mahasiswa saja, tetapi juga dihadiri pelajar SMA dan juga perwakilan bapak-ibu guru, Pos Buda Paud, komunitas Sapu Lidi serta masyarakat umum. Acara yang berlangsung di gedung RRI Surabaya ini juga disiarkan melalui radio yang bisa diakses oleh banyak kalangan.

Sebagai pembuka di awal, pembicara mewacanakan mengenai konsep “pahlawan” dan “Pemenang”, apakah para Atlet yang memenangkan pertandingan atau pelajar pemenang olimpiade berskala internasional disebut pahlawan ataukah orang yang berkontribusi dalam pemberdayaan lingkungan di daerahnya, atau Sosok Munir pembela HAM yang dapat disebut pahlawan? Pada dasarnya banyak sekali materi yang disampaikan melalui Materi ini, di tetapi yang saya garis bawahi yaitu mengenai konsep tentang “Kepahlawanan”. Menyarikan apa yang telah disampaikan pembicara bahwa dewasa ini pemaknaan akan kepahlawanan sedikit mengalami pergeseran, karena yang disebut pahlawan pada masa ini lebih cenderung pada orang orang yang berjasa pada proses kemerdekaan negara ini di masa lampau, serta persepsi yang terbangun bahwa pahlawan adalah orang yang “menjadi korban” dalam sebuah pergerakan, di contohkan dengan pahlawan yang tewas dalam peperangan atau mahasiswa yang tertembak pada saat reformasi merupakan orang yang disebut pahlawan. Padahal kata Pahlawan bila dikupas secara esensi, berasal dari kata pala yaitu buah pala yang dekat dengan kata dharma yaitu yang membawa kemanfaatan atau yang memberi manfaat untuk sesuatu yang dibutuhkan orang banyak. Ditegaskan oleh pembicara bahwa sebutan pahlawan dicirikan dengan tiga hal yaitu integritas, rela berkorban dan keberanian , dimana integritas ini konteksnya lebih luas dari pada kejujuran yang “hanya” untuk diri sendiri, sedangkan intergitas merupakan kejujuran yang membawa manfaat bagi orang lain, tetapi 3 hal tersebut tidak cukup karena harus hadir pada saat yang tepat yaitu pada momentum yang bisa menjawab tantangan bersama.

Kuliah Tjokro diselingi dengan penampilan musik keroncong dari RRI dan pemenang lomba Pidato Bung Tomo

(maaf, dengan kamera HP)

Pada sesi tanya jawab hampir semua penanya merasa prihatin dengan kondisi pemuda terkait dengan kepahlawanan pada masa ini, salah satu penanya merupakan seorang bunda PAUD prihatin dengan kondisi anak-anak didiknya yang lebih hafal dengan lagu-lagu yang berlirik tidak sesuai dengan umurnya daripada lagu yang bertemakan kebangsaan, bahkan lagu anak-anak sekalipun yang sekarang tidak terdengar lagi gaungnya, penanya yang lain fokus terhadap pemasalahan yang terjadi di Papua terkait FreePort dan anak muda sekarang yang cenderung mengabaikan sejarah heroik surabaya di masa lalu. Pembicara juga menambahkan bahwa dalam menyikapi hal tersebut diperlukan kerjasama antara orang tua dan pendidik ditengah masifnya arus insformasi dan teknologi, bahwa penanaman akan nilai-nilai kebangsaan, kejujuran, integritas dan saling berbagi harus ditanamkan sejak dini, dan hal tersebut lebih penting dari pada lebih fokus pada hal-hal yang bersifat “kompetensi” saja, dicontohkan oleh pembicara yang mengatakan bahwa orang tua sekarang lebih gusar apabila anak-anak mereka tidak bisa komputer, bahasa inggris atau hal-hal akademis lainnya, padahal nilai-nilai kebaikan untuk mencetak manusia luhur lebih penting untuk di tanamkan lebih dini.

nb : nih aku lagi coba2 nulis gaya artikel ceritanya, jadi kalau gaya nulisnya berantakan atau interpretasi mengenai materinya masih kurang tepat dan kurang banyak mohon saran kritik, harap maklum :)

Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan

Edisi Kuliah Tjokro : "Jalan Sehat" ke RRI Surabaya (PP)



Hari ini, untuk kesekian kalinya diadakan acara Kuliah Tjokro untuk kebangsaan, kali ini kuliah diadakan untuk memperingarti hari pahlawan yang jatuh besok pada tanggal 10 november dan bertempat di gedung RRI Surabaya (di depan Delta Plaza), sama seperti tahun lalu, tahun ini aku juga datang dalam edisi perkuliahan hari ini. Kami, (aku, trully dan unyil) merencanakan untuk berjalan menuju RRI dari kosan, karena RRI tidak begitu jauh dari kosan kami di daerah gubeng, hanya berjalan sampai belakang stasiun dan lurus menuju Hotel Sahid. Tahun lalu, aku sudah pernah berjalan dari Delta Plaza menuju kosan bersama Anggi dan itu tidak seberapa jauh ternyata, makanya kami memutuskan untuk jalan kaki aja. Tetapi, rute yang kami lewati ini sedikit berbeda, kami ga langsung lurus menuju arah hotel Sahid, tetapi malah memutar melewati jalan Sumatra dan tembus ke jalan Kayun, sehingga bisa dibilang kami agak disorientasi tempat dan membutuhkan waktu yang lebih lama karena rute yang lebih jauh. oh meeen, sebenarnya sih ini salahku karena terlalu nekat mengikuti “insting”- insting yang salah sih, hehe padahal hotel Sahid sudah terlihat tetapi aku malah berinisiatif untuk memotong jalan yang kupikir bisa jadi short cut biar bisa sampai cepet, trus pas nanya ke orang, udah tau salah jalan tetep “ngeyel” diterusin aja lewat tuh jalan sumatra. eeh malah berputar-putar dan barayun-ayun muter muter jalan jadinya, hhe
Well, yah, pelajaran hari ini yaitu, “insting itu ada karena pengetahuan, jadi klo ga sberapa paham medan, insting juga harus diikuti bebrpa pertimbangan” hhe sebenarnya uda sering disorientasi kaya gitu, tp kok tetep aja ya, hha). Walaupun begitu perjalanan kesasar kali ini bisa diambil hikmah, kami bisa tau ada taman kota yang cukup asik dibuat maen2 serta gedung gedung di jalan sumatra yang ternyata punya arsitektur kuno semacam gaya gaya eropa gitu. oh ya selain itu, kapan lagi toh,bisa sekalian olahraga kalo ga kesasar gini , iya toh gaes??
Didedikasikan untuk yang saya sasarkan : Unyil dan Trully , hehehehe
Foto foto perjalanan yang sempat saya abadikan :


model : Unyil dan trully, karena aku yang poto :p
rute : daru gubeng airlangga melewati rel mnuju daerah bank mandiri, RCC, gedung First , Jalan Sumatra, kayun , delta (muternya lumayan kan -___-)dan ketika pulang melewati jalan yang benar (hotel sahid)


Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan