6.4.12

My Spiritual Journey : i wish, i can comeback soon :)

Akhir februari kemarin benar benar pengalaman yang gak bakal pernah aku lupain, Alhamdulillah atas ijin dari Allah SWT aku dan keluarga berkesempatan buat ngunjungin rumah Allah di Makkah dan Makam Nabi di Madinah untuk melaksanakan ibadah Umroh. Dengan diantar paman, om, bulek dll pada hari Rabu, 14 februari jam 5 pagi kami berangkat menuju Bandara Juanda dari rumah kami di gresik. Setelah berpamitan dengan semuanya kami pun berkumpul dengan rombongan umroh dari jasa travel umroh yang kita ikuti. Kami pun mengadakan briefing sejenak, meliputi pembagian segala kelengkapan untuk penerbangan dan tak lupa diawali dengan doa bersama. Akhirnya sekitar pukul 8 pagi pesawat kami pun berangkat menuju hongkong untuk transit dan semua penerbangan ini menggunakan Cathay Pacific. Aku pun banyak berdoa, mengingat pengalamanku waktu naik pesawat dulu, aku sendiri sudah pernah sekali naik pesawat waktu ke lombok tahun 2004 dan aku mabuk parah, turun bandara selaparang aku muntah2 dan badanku payah padahal itu cuma penerbangan domestik. Tetapi alhamdulillah penerbangan kali ini, hingga sampai surabaya (lagi) benar – benar menyenangkan dan ga mabuk sama sekali, walau terbang dengan kelas ekonomi, kursinya enak, full entertainment (magazine, music, movies), cabin crew nya baik2 dan makanannya enak2, hehehehe *bukan promo cathay lho :p


Hongkong international Airport (Transit)

Sekitar 5 jam kemudian alias jam 1 waktu hongkong, kami tiba di Hongkong, yak , i noted Hongkong as the very first foreign country that i’ve visited. Ini benar2 pengalaman luar negeri pertama bagi aku, dari keluar pesawat sampai di bandara entah berapa kali aku bersyukur Alhamdulillah atas kesempatan ini :’). Jadwal di hongkong adalah untuk transit, menunggu pesawat menuju Jeddah tengah malam. So, setelah proses imigrasi dsb kami punya waktu free sekitar 6 jam sebelum keberangkatan ke Jeddah yang kami pakai untuk sejenak melihat bagaimana rupa Hongkong as one of international trade and tourism base. Walau hanya 6 jam berkeliling hongkong, banyak cerita yang bisa aku share, jadi part ini akan aku ceritakan khusus di postingan yang lain :3

Here we go, finally , it’s time to fly. Kami pun berangkat menuju bandara King Abdul Azis Jeddah, aku sih ngiranya bakal langsung nyampe Jeddah, ternyata kami harus transit lagi di Abu Dhabi selama 1 jam, tapi sayangnya dengan waktu sesempit itu kami tidak diijinkan keluar pesawat dan hanya memandangi suasana Bandara Abu dhabi dari dalam. Walaupun begitu, aku masih seneng bisa tahu gimana rupa international airportnya Abu dhabi , Khas sekali dengan bentuk bangunan modern yang mengerucut diatas khas Dubai2 gitu, Menurutku, Bandara Abu Dhabi sukses merepresentasikan ciri khas negara mereka di Airport mereka . Singkat cerita akhirnya kami pun Sampai di Jeddah setelah penerbangan 3 jam dari Dubai. Alhamdulillahh akhirnya kami sampai di Jeddah, Saudi Arabia, walau belum sampai Makkah dan Madinah banyak dari rombongan jamaah yang menagis haru, aku pun begitu :’)

Rangkaian ibadah umroh akhirnya dimulai, sebelum naik bus menuju makkah, kami sudah mengambil miqot, niat dan memakai pakaian ihrom. Suasana perjalanan ke kota makkah tentu sangat berbeda , rumah bergenteng, sungai, terasering ataupun sawah gak ada sama sekali, jalan beraspal panjang dari jeddah ke madinah dikelilingi bukit berbatu dan padang pasir, kalaupun ada tumbuhan hanya sedikit, jarang sekali. Rumah rumah penduduk pun jaraknya agak berjauhan. Selama 2 jam perjalanan tersebut hati rasanya gak karuan membayangkan gimana rupa kota Makkah yang akan kami kunjungi itu.

KH. Shofwan Ilyas, (kami biasa memanggilnya Aba) pemimpin rombogan kami akhirnya mengambil mic dan mengumumkan bahwa kami telah sampai di Kota Makkah, kemudian beliau menuntun kami untuk melafalkan doa memasuki kota makkah dan diikuti kalimat Talbiyah, alhamdulillah tak henti hentinya kami bersyukur. Sebelum menuju masjidil haram ba’da sholat maghrib untuk Thawaf dan Sa’i, kami Check in dulu di Hotel Salam AnNakhel yang akan kami tempati 4 hari kedepan. Hotel kami tidak begitu jauh dengan masjidil haram , sekitar 300 meter , jaraknya mungkin seperti dari kos ku ke fisip. Suasana diluar bener2 rame, orang orang dari berbagai belahan dunia, dari yang tuinggi, pendek, hitam, kuning, putih smuanya ada dengan berbagai macam pakaian khas mereka. Orang india cenderung memakai baju potongan, celana, serta kerudung kain semcam sari yang tidak begitu tertutup, sedkit rambut masih terlihat, orang2 eropa , turki dll cenderung memakai baju terusan hitam dan orang Indonesia, malaysia dan sekitarnya memakai atasan mukena putih sebagaimana pakaian kita saat sholat. Sedangkan kaum pria semuanya standart , baju koko, gamis, atau kopyah putih tapi orang turki kebanyakan pakai jas hitam jadi terkesan lebih rapi, dan orang indonesia tentu saja berbeda, ada beberapa yang memakai sarung dan kopyah hitam.


Perhatianku terhadap banyaknya orang yang lalu lalang akhirnya terhenti, berganti dengan kekaguman yang tak bisa digambarkan, setelah melewati pintu babussalam akhirnya kami pun bisa masuk masjidil haram dan ... melihat ka’bah , entah mungkin tidak ada kata yang cocok untuk menggambarkan bagaimana bahagia dan harunya perasaan kala itu, aku sendiri memperhatikan rombongan kami terdiam, menitikkan air mata seakan speechless dengan dahsyatnya keagungan Allah SWT, Ka’bah tempat dimana semua muslim seluruh dunia berkumpul dan berthawaf silih berganti tanpa jeda, sedikitpun. Alhamdulillah, a very best, most beautiful moment in my life.

Makkah al Mukarromah : Spechless

Selama 4 hari di mekkah, selain melaksanakan thawaf, sai dan rangkaian ibadah umroh lainnya, kami juga berziarah ke tempat2 bersejarah sekitar Makkah, dari Gua Hiro, jabal rahmah, Arofah, Muzdalifah dan lain sebagainya dan setiap waktu sholat kami berupaya untuk selalu melaksanakannya di Masjidil haram, Aba Shofwan berkata kesempatan langka ini harus benar2 dimanfaatkan karena segala kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, maka jangan sampai banyak waktu dihabiskan di dalam hotel saja.

Jabal rahmah (tempat bertemunya nabi adam dan Hawa )


Tak terasa 4 hari di Makkah terlewat begitu cepat, dan waktunya mengucap perpisahan. Setelah thawaf wada’ (Thawaf perpisahan) kami pun check out dari Hotel Menuju Kota Madinah Al Munawwarah. Jarak dari Makkah ke Madinah sebenarnya cukup jauh tapi bisa ditempuh dengan waktu 5 jam karena kami melewati (lagi2) semacam jalan tol yang panjang. Sama sekali gak ada kemacetan dan anrian gerbang tol (memang bukan jalan tol soalnya) kami hanya berhenti sejenak di rest area untuk isi bensin, pipis, sholat jamak qoshor dll.

Kami pun akhirnya tiba di Madinah dan check in di hotel Bahauddin yang jaraknya sangat dekat dengan masjid Nabawi. Kami akan mengahbiskan 8 hari di Madinah, mengapa lebih lama? Karena kita melaksanakan ibadah Sholat Arbain atau 40 waktu bhs indonesianya, jadi kita diharuskan sholat jamaah 5 kali sehari (Subuh, Duhur,Ashar, maghrib,Isya) tanpa boleh putus di Masjid Nabawi yang luar biasa indah selama 8 hari (5x8=40) Selain dijanjikan pahala yang besar ibadah arbain memupuk kebiasaan kita untuk melaksanakan Sholat 4 Waktu serta mengunjungi Raudhah yang terletak antara mimbar dan rumah Nabi didalam Masjid Nabawi dan berdoa disana, dimana diriwayatkan Nabi pernah Berkata bahwa “Antara rumahku dan mimbar tempatku berkhutbah terletaklah Taman Surga” maka kami diharapkan memperbanyak doa disana. Selain itu kami juga mengunjungi Masjid Quba, Masjid Qiblatain, jabal Uhud, Kebun kurma dan tempat tempat bersejarah lainnya pada masa Nabi Muhammad SAW. Sama halnya seperti di Makkah, 8 hari dimadinah juga terasa begitu cepat, sebelum meninggalkan kota yang dicintai nabi ini , kami melakukan Ziarah wada’ ke Makam Beliau dan juga Sahabat Beliau (Abu Bakar dan Umar) . kami pun check out dari hotel dan kembali melakukan perjalanan dengan Bus menuju Bandara King Abdul Azis Jeddah untuk pulang ke Indonesia, Sebelum penerbangan di siang harinya kami juga mengunjungi Masjid Qishos, laut Merah dan Masjid terapung yang ada di Kota Jeddah.

Masjid nabawi , Kubah Hijau merupakan Tempat Makam nabi Muhammad SAW
Masjid Quba


Laut Merah

Perjalanan ini pun akhirnya usai, pukul 2 siang waktu setempat pesawat kami terbang dari Jeddah menuju bandara Juanda Surabaya. Sebenarnya masih banyaak sekali pengalaman dan cerita dari setiap tempat dan setiap harinya yang belum kutulis disini. Semoga semua yang kami lakukan bermanfaat, doa doa yang dipanjatkan pun dikabulkan. Wahai Allah, Dzat yang maha mengembalikan, segerakanlah aku untuk kembali lagi kesana, dan semoga saudara –saudara, sahabat, serta kawan – kawan ku semua bisa segera menyusul untuk menginjakkan kaki di tanah haram yang di mulyakan Allah amiiiin yaaa Robbal Alamiin.

Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan

4 komentar:

  1. emm...*speechless*
    doakan aku bisa kesana kayak mbak littlebit yaaa :)

    BalasHapus
  2. waaa kereeen... jadi kepengeen..

    BalasHapus
  3. Merinding deh bacanya. Ngebayangin gimana perasaan aku kalau bertatap muka langsung sama Ka'bah. Huuff, semoga suatu hari nanti Allah mengizinkan aku dan keluarga untuk menyambangi rumahnya di Makkah. Amiiinn...

    Btw blog aku lagi bikin giveaway nih, hadiahnya buku traveling. Ikutan yuks :D

    http://roundmerryround.blogspot.com/2012/04/merry-go-round-1st-giveaway.html

    BalasHapus
  4. @nabila : amiiiiin iya bill, smg kamu jg bisa ksana yaaa, aminnnn :)

    @isna : hhhe , mksh udah mampir . . . Smg kmu jg bisa ksana ya na. .

    @rossa indah ; waaah makasih uda mampir kak , amiiin smg bisa nyusul ksana jg ya . .
    Btw postingan buat give away udah aku post lho, sisain bukunya buat aku yaaa , hehehe :D

    BalasHapus