14.8.10

Movie Review : The Children of Huang Shi


Movie Review : The Children of Huang Shi (Sekalian Curhat) ;p

Aku dapet film ini dari moze uda lama sebenarnya, baru sempet aku liat sekarang, aku susah nh klo harus resmi nge reviewnya, so, maklum ya guys, klo agak aneh ‘narasinya’ , hehe. Ok, film yang mengambil Latar Shanghai , China pada skitar tahun 30-an ini nyeritain tentang seorang jurnalis yang (secara illegal) pergi ke Nanjing, China untuk meliput keadaan kritis semasa china dalam cengkraman Jepang, disamping itu terdapat pula konflik internal dalam negara itu sendiri, yaitu antara kelompok komunis dan nasionalis.

George Hogg, diperanin ama Jonathan Rhys Mayer, aktor super cool dan cakep abiss , klo kalian pernah liat August rush atau from Paris with love, pasti tau lah ama dia, nah Hogg inilah sang jurnalis tadi yang awalnya terancam hidupnya gara2 hasil jepretannya yang nunjukin kekejaman jepang ketahuan ama tentara Jepang, beruntungnya dia di tolong oleh Chen (Chow yun fat) sama cewek bule satu lagi yang jadi relawan perawat dalam konflik tersebut Lee (Ridha blablabla -lupa gue nama blakangnya) dan akhirnya dia menetap di suatu panti Asuhan anak anak korban perang yang rungsep, kotor dan ga ada sisi edukatifnya sama skali, mreka cuman (berusaha) makan, tidur , maen2 dan smacam itu lah, parah deh ga ada semangat, dengan datangnya si Hogg ini kehidupan disana mulai berubah, dibantu oleh Lee dan Chen (yang awalnya memang mereka lebih dulu care ma anak2 disana) mereka membuat keadaan menjadi lebih baik, mereka mulai mau diajak bersih2, bekerja sama dengan pedagang untuk menanam panen sendiri, menghidupkan aliran listrik (lampu) , belajar bahasa, olahraga dan lain sebagainya.

Klimaks film ini, berada di menit-menit terakhir, ketika kondisi daerah Huang Shi yang ditempati panti asuhan tersebut sudah tidak aman lagi untuk ditinggali, dan Hogg, Chen dan Lee berencana memindahkan mereka ke daerah lain yang lebih aman, Nah, Dalam perjalanan berkilokilo meter tersebut lah, terdapat ketegangan, konflik dan perjuangan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Perlu juga diketahui guys, film ini based on true story, masih banyak cerita-cerita yang blum ku declare dalam tulisan ini, konflik dalam panti, dan suasana perang itu sendiri , yah tapi siap-sipa aja sedih sama ending film ini, Cerita dalam film ini sebagian bagus dan sebagian lagi agak membosankan , mungkin karena menurutku terlalu bertele-tele, tetepi slebihnya film ini bner-bener menginspirasi perjuangan Hogg untuk merubah keadaan di masa kritis perlu di contoh, satu lagi, kisah romantisnya Hogg dan Lee pun di file yang saya dapet sudah banyak di sensor sehingga cocok buat motivasi untuk ditonton anak-anak I give 7,5 from 10 buat film ini. .

Oia berhubung subtitlenya bhs Inggris, So, ya klo ada yang ngerasa salah sama jalan ceritanya, yang pernah liat atau tau, bisa dibenerin ya guys,,

Nah, Ada kata kata yang membuatku mikir juga setelah liat film ini, dikatakan oleh salah satu mantan anak panti yang dulu mengalami masa-masa pasang surut dengan Hogg , tentunya anak ini sudah tua pas ngomongin ini :

Ho-Ke (Hogg) gave a speech.

He wrote three words

on the blackboard, in English.

“Where” do we want to go?

"Why" and "How".

He had his methods.

Aku mikir setelah denger kata-kata ini, dan aku mendadak jadi sedih , mellow, why ?

Because I can’t answer that question

Paragraf Pertama

Sama seperti pas aku lagi silaturahmi ke Malang kerumah tanteku yang dosen di UnMer

“Mbak bita emang selepas dari HI mau kemana ?”

Waktu itu Aku mendadak bingung,dengan gj aku njawab

“Wah, banyak tante , banyak wes pokoe”

Dan aku langsung ngacir pergi takut ditanyain balik dan bingung njawabnya

Menilik perjalanan hidup aku , dari kecil sampe segede ini, aku emang mudah terpengaruh ,that’s why , banyak banget “hal” yang pernah aku cita-citain pas jaman TK,SD,SMP dari dokter, penyanyi, Penda’I, pengacara, wartawan, penulis novel, sampai pegawai bank (terprovokasi iklan) Bahkan aku dulu pernah pingin jadi pemain bulu tangkis gara gara ngeliat serunya piala Thomas dan Uber. dan yang paling terakhir pas SMA yaitu dubes atau diplomat yang membuatku fokus buat masuk HI. Dengan alasan abstrak, yep, I want to go around the World.

Tapi, setelah ini aku masih bingung lagi, aku ngerasa blank, dan ngerasa gak pas dengan keadaan ini, aku bingung guys, aku ga sesemangat dulu , ga sesemangat pas SMA, karena aku ga nemu tujuanku Apa,

Where do we want to go?

"Why" and "How".

- aku blum bisa mastiin apa jawabannya

aku dihantui dengan keadaan yang kusebut perencanaan masa depan

Bagaimana Merealisasikan Mimpi, Ketika kau telah disiapkan untuk Sesuatu hal yang lain yang jauh dari mimpi mu ?

Semua Paragrap yang di sembunyikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar