4.12.10

Sedih tiada terkira

sedih, memang judul tulisan ini, tapi sebenarnya juga bukan itu sebenarnya yang terjadi, aku bingung bagaimana menamai suasana hati seperti ini, galau, hmm, lalu, apa yang kau galaukan, tidak tahu. . ., mmmm trus apa dong, bingung ! yasudah , mungkin situasi sekarang ini lebih cocok dinamakan bingung, tapi apa yang dibingungkan? BANYAK, hingga tak terdefinisi, brarti "bingung" juga salah , ayo, siapa kira kira yang bisa menamai situasi ini ? resah ? Gundah ? Gulana ? Gulma.... sudahlah, sang -empunya situasi saja ga tau, apa perlu penelitian objektif, atau hanya tafsiran seperti kata om derrida ? lho ? kok tiba tiba derrida? siapa itu ? aaahhh, ga penting, itu nama pak becak yang dapat piala kalpataru kemarin itu looo,

ahhhhhhhhhhhhhhhh, hentikan, untung tak ada barang berharga disekitarku yang bisa kubanting, hanya ada laptop, - ya, tapi saya masih cukup waras untuk tidak melemparnya.
hati ini sudah mengkristal, cukup sudah, aku lelah .. ..
i do really apologize . . . . really, T.T
Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan

2 komentar:

  1. mudah-mudahan masa bersedihnya sudah berlalu.. mari bermimpi lagi untuk menaklukkan dunia! :)

    BalasHapus
  2. amiiiinnnn, uyeeee !!!
    smg aku bisa ke swedia juga , hhe

    BalasHapus