Setelah puas mengeksplore candi Surowono, kita lanjutkan perjalanan ke Gua Surowono, Lokasinya sendiri gak seberapa jauh dari candi, hanya perlu bersepeda lagi skitar 1 kilo . Suasana sudah lumayan rame pas kita nyampe disana, ternyata hari itu banyak juga sekelompok arek arek pare yang ngantri mau masuk ke gua. Mengapa harus antri? Karena , klo kita mau masuk, ga boleh sendiri2, harus berkelompok skitar 20 orang, dan WAJIB pake guide, karena jalan di dalam gua yang bercabang dan gelap (takutnya nyasar).
Sama seperti sebelumnya, Gua ini sedikit melenceng dari ekspektasi, kukira kita akan masuk objek wisata gua yang ada semacam stalaktit dan stalagmitnya kayak gua Maharani gitu, ternyata eh ternyata, I’m totally wrong. Gua Surowono ini ternyata dialiri oleh sungai kecil , yang tingginya sekitar seperut (perutku, lho ya I am about 155cm :p) yang berarti kita harus rela basah-basahan kalo mau nyusur gua ini. Yak, awalnya kita ragu mau masuk, apalagi kalau bukan karena saltum . tapi berbekal pepatah “wes adoh adoh rene, ga dilakoni, kapan maneh !” (sudah jauh2 ksini, ga ngapa2in, kapan lagi) kita pun memutuskan untuk ikut susur gua.
Akhirnya, giliran rombongan kami yang masuk, kami berempat, ditambah beberapa anak kursus bahasa Jepang, dan 4 bocah petualang (3 cowok 1 cewek , SD/SMP mungkin) , 20 Orang inilah yang jadi team caving kali ini (ceile caving). Satu persatu kami menuruni tangga buatan menuju mulut gua, dan “byurrrr” mulailah kami nyemplung ke sana dan masuk ke dalam gua dengan kaki telanjang (harusnya pakai sepatu boot, iya ga?). samar samar cahaya matahari hilang perlahan, awalnya agak gelap, trus tambah gelap, dan akhirnya gelap total.
Pak Guide memimpin kami di depan, diikuti 4 bolang, terus akyu, hhe dan belakangku cewek cewek, dan paling belakang cowok cowok, semakin ke dalam, gua semakin gelap dan sempit, oleh karena itu, kita harus berbaris biar bisa cukup masuknya. Yah, begitulah kami, sepur sepuran didalam, minimnya equipment yang kami punya bikin tambah merinding, bayangin, senternya Cuma satu guys, dan itu dipegang pak guide di depan, sedangkan kita hanya berbekal hp yang dibungkus plastik biar ga kena air. Dan itu satusatunya sumber cahaya kita di dalam.
Dalam perjalanan tak hentihentinya aku berdoa, serem pek, udah sempit , gelap, basah, dingin pisan. Disana pun aku jadi kepikiran yang engga engga, gimana klo longsor, gimana klo terjebak di dalam, gimana klo guidenya salah jalan trus ga bias keluar2 alias nyasar #abaikan . Tetapi suer kok, Kusaranin deh , klo kalian punya sindrom klaustrophobia alias takut tempat sempit dan gelap, jangan coba2 deh ikut masuk nih gua. Sesekali emang agak sesak napas disana , karena emang ruangan yang sempit dengan banyak orang bikin oksigen juga menipis (sok sience) hhaha.
team : aku, rila, soka, dinur plus anak les jepang, pak guide dan si bolang :D
Dan Selama perjalanan dalam gua yang lumayan jauh itu, bapak guide juga banyak bercerita, bahwa ni gua sudah ada sejak lama, sejak jaman majapahit dulu. Dan sebenarnya banyak cabang –cabang jalan yang lain di dalam gua ini, tetapi para sesepuh yang nemuin dulu gak berani mbongkar jalan yang tertutup, soalnya pas itu ada yang nyoba mbongkar akhirnya terkena semacam penyakit, jadi sampai sekarangpun ga ada yang berani mbongkar cabang – cabang gua yang lain karena kejadian tersebut, padahal menurut cerita yang beredar di masa lalu, gua gua yang menyebar di seantero Kediri ini, saling menyambung satu sama lain. Setelah guidenya cerita gitu aku jadi mikir, mungkin hal tersebut mirip kayak cerita cerita di mesir gitu, pas ada arkeolog yang mau mbongkar pintu/ jalan atau mindahin barang di dalam pyramid bakal kena semacam kutukan, hehehehe terlepas itu bener ato engga, ya terserah pemirsa menanggapinya, yap, that’s life, that’s history.
Nah, Gua Surowono ini, modelnya ada 3 gua yang menyambung jadi 1, ada 3 celah mulut gua untuk keluar dan masuk, jadi klo tman2 sekalian sudah mempunyai perasaan yang ga enak ketika susur gua pertama bisa berhenti di pintu gua kedua dan tidak meneruskan, tetapi klo ngerasa asik asik aja, bisa diteruskan sampai gua ketiga , and our team, sukses sampai gua ketiga, tanpa kekurangan suatu apa, Alhamdulillah
Sorry guys, malah banyak fotonya kita ya, hehe gak bisa poto2 didalem guanya sihh, :D
Finally selesai juga, petualangan kita hari ini tepat pukul 11 kita pun keluar dari gua, dilanjutkan foto2 diluar gua (didalem gua, kita gak bisa poto2 nih, basah soalnya) dan tentunya perjalanan akan terasa berbeda kalo kita ga saltum , pake boot, pake senter yang nempel dikepala, sarung tangan, bawa semacam handycam yang tahan air dan lain sebagainya. Hehehe
Setelah puas bernarsis ria, kitapun bersepeda (lagi) pulang, That’s kinda short time trip, but, that’s worth and really nice :D, kagak nyesel dah
-Budget :
Masuk gua dan parkir : 1000 rupiah
Guide : 10.000 rupiah sekali jalan/team (20 orang) , jadi ya 500an per orang :D murah meriah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar