29.5.12

Tempe Mendunia (Tulisanku u/ sayembara ide diaspora)

Kala itu, aku iseng buka Timeline nya pak Dino Patti Djalal (Dubes RI di AS) aku nemuin twit beliau yang ngadain sayembara ide untuk diaspora Indonesia di Dunia, hal tersebut bertepatan dengan rencana kongress diaspora di Los Angeles Juli mendatang, dan gak tanggung tanggung meennn, yang menang sayembara ini bakal dapet Tiket plus akomodasi buat ikut tuh kongress di LA !!! So, pastinya aku semangat banget, hanya dengan menjawab pertanyaan " ide apa yang paling praktis untuk dilaksanakan oleh diaspora indonesia ? "

tapi... sayembara ini bukan termasuk yang jadi rejeki bagi aku, bukan aku yang dapat tuh the one and only ticket , hmmm tapi gapapalah at least udah ngirim, lagian pak dino sama juri lainnya bilang kalau smua ide yang dikirim bagus bagus, sampe bingung milihnya, gitu katanya, brarti saya juga termasuk kan? hhhe

oke , nih aku share artikel yg kukirim kemaren, harap maklum bila berantakan isinya, monggo dinikmati . . .

Menjadikan “Tempe” sebagai Nation Branding indonesia dalam Hal Kuliner

Kuliner secara sederhana dapat diartikan sebagai makanan atau olahannya, dan dewasa ini, kuliner lebih cenderung sebagai bagaian dari life style khususnya untuk masyarakat menengah atas. Hal tersebut dibuktikan dengan menjamurnya acara – acara televisi yang khusus untuk membahas wisata kuliner serta bergeliatnya industri kuliner di Indonesia ini. Indonesia sendiri terkenal dengan berbagai macam makanan khas yang identik dengan ‘kaya’ nya bumbu dari rempah – rempah tradisional, walaupun begitu Indonesia masih dapat dikatakan sebagai negara yang belum maksimal dalam penciptaan brand makanan nasional. Indonesia perlu belajar dari negara – negara seperti Jepang, Korea Selatan, Italia yang berhasil ‘melambungkan’ nama-nama hasil kuliner mereka, contonya, bila disebutkan kata “sushi”, “kimchi” atau pizza , bayangan kita pasti menuju pada daerah asal makanan tersebut. Dengan banyaknya variasi kuliner yang ada, Indonesia harusnya dapat membuat hal tersebut sebagai potensi untuk menciptakan sebuah nation brand dalam hal makanan.

Dari berbagai macam varian kuliner Indonesia, Tempe, merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang baru baru ini sedang menuju proses standardisasi, dimana hal tersebut merupakan angin segar bagi proses pencapaian nation branding. Diaspora sendiri memiliki peranan penting dalam upaya penciptaan brand tersebut. Diaspora yang diartikan umum diartikan sebagai komunitas asal yang tersebar dari tanah airnya ke negara lainya ini masih tetap dipersartukan oleh visi, memori atau hal apapun tentang tanah leluhurnya walaupun mereka terpisah dari lokasi geografisnya namun. Dalam hal tersebut, Terdapat banyak sekali hal – hal kecil yang dapat dibudayakan Diaspora Indonesia di tanah Asing, dengan proses pengolahannya yang tergolong mudah (dibanding rendang atau kuliner Indonesia lainnya) misalnya menjadikan tempe sebagai variasi bekal untuk ke sekolah , kantor atau tempat – tempat tujuan mereka, dimana nantinya teman – teman mereka juga bisa ikut mencoba gurih dan lezatnya tempe Indonesia ataupun menjadikan tempe sebagai suguhan dalam jamuan makan mereka.

Begitu juga dengan Instansi terkait, seperti perwakilan KBRI yang ada juga harus ikut berperan serta dalam memfasilitasi terciptanya brand tersebut, seperti mengadakan pelatihan pembuatan tempe secara sederhana, peracikan variasi bumbu, penyediaan stock bahan atau bahkan membantu WNI yang ada di luar negeri merintis bisnis kuliner tempe dengan berbahan tempe dengan berbagai macam pelatihan ataupun bantuan sarana/prasarana dan program pendukung lainnya. Bisa jadi, dengan adanya banyak penjual olahan tempe dengan berbagai macam variasi bumbu (mungkin seperti “fenomena’ Kebab Turki di Indonesia), Perlahan tapi pasti, Tempe akan dapat menjadi salah satu makanan dengan ciri khas Indonesia yang akan lebih dikenal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar