13.1.11

keliling surabayaaaa (foto sudah diaplod di postingan oktober)

Perjalanan ini sudah kami lakukan lama, nih ceritanya aja... , sebenarnya naskah ini udah ku emailin ke jawapos for her journey 2 minggu lalu, ya tapi piye, ga dimuat muat, ku post disini aja ya, hehehehe

cekidot

Keliling Surabaya : Budget Mini, Kualitas Maksi


Semua ini berawal dari kesamaan hobi antara saya dan beberapa kawan, diantaranya yaitu jalan-jalan, melihat dan bertemu orang baru, memfoto dan difoto (pastinya). Saat libur atau jadwal kosong merupakan waktu yang pas untuk sejenak melepas hiruk pikuk kuliah dan kegiatan kampus lainnya, berhubung sebagian besar dari kami adalah anak perantauan, alias anak kos, maka hobi-hobi kami tersebut harus dilakukan secara irit tapi tetap fun dan relaxing. Jalan-jalan disekitar Surabaya, menurut kami merupakan pilihan yang tepat, selain tidak perlu mengeluarkan banyak budget, lokasi juga tidak terlalu memakan waktu, pas sekali dengan padatnya jadwal kuliah kami, dan pada akhirnya ”acara” jalan-jalan tersebut tidak sengaja menjadi sebuah rutinitas liburan.


Masih ingat sekali, Perjalanan pertama kami adalah area Tugu Pahlawan dan sekitarnya, dan disitulah kami menemukan informasi tentang Museum HOS (House of Sampoerna) dengan fasilitas SHT (Short Heritage Track) yang dapat membawa kami tour keliling tempat bersejarah dan warisan budaya yang ada di Surabaya, dari situlah keinginan kami untuk meng-eksplorasi wilayah Surabaya muncul. Akhirnya perjalanan – perjalanan selanjutnya kami rancang, menyocokkan jadwal, mencari info tempat-tempat seru di Surabaya, dan tidak lupa, angkot apa yang dapat mengantar kami kesana karena tidak semua dari kami mempunyai motor. Peta Surabaya, Kamera, Botol minum, Notes untuk bahan membuat catatan perjalanan dan tentunya dompet dan Hp merupakan hal wajib ada di ransel dalam perjalanan kami.


Perjalanan paling seru menurut saya adalah ketika kami blusukan menyusuri daerah Surabaya Utara. Start dimulai di daerah Jembatan Merah yang penuh dengan bangunan arsitektur Eropa, dan dari sana kami berjalan kaki melewati kya-kya, kembang jepun, menyusuri daerah pecinan, berkunjung ke klenteng serta berbincang dengan pengelolanya, dan dari beliaulah kami mengetahui bahwa klenteng tersebut merupakan yang tertua di Surabaya. Panas terik bukan menjadi halangan, kami benar-benar sangat exited melihat gambaran Surabaya masa lalu di daerah tersebut, kamipun terus berjalan sampai akhirnya tiba di kawasan makam Islam Sunan Ampel dengan kampung arabnya, benar benar fun, berasa berpetualang lintas benua, dari Eropa (daerah sekitar Jembatan Merah) ke Asia (Daerah Kembang Jepun & kawasan Ampel).


Tempat yang tidak kalah serunya adalah yang terakhir kami kunjungi, yaitu ketika kami melihat secara langsung makam Belanda di daerah Peneleh, kami benar benar kagum dengan arsitektur dan model makam bangsa yang dulunya pernah menjajah kita ini, tapi, sedih juga rasanya melihat kompleks makam yang dibangun tahun 1814 itu kotor dan tidak terawat, akses untuk masuk kesana juga sulit, sehingga kami harus melompat tembok pembatas untuk masuk ke dalam kompleks pemakaman dan tentunya tak akan bisa masuk jika kami tak bertanya pada warga sekitar, padahal menurut informasi yang kami dapat, kompleks makam belanda tersebut merupakan kompleks makam tertua selain yang ada di Jakarta dan berpotensi menjadi objek wisata sejarah.


Banyak sekali cerita dan pengalaman yang kami dapat ketika melakukan perjalanan tersebut, keluar masuk kampung, makan tahu campur di pinggir jalan, berfoto di jalan dan diliatin banyak orang, bertukar informasi dengan penduduk setempat, bahkan bertemu dan kenalan dengan wisatawan asing, oh iya, sering juga kami dikira jurnalis, karena dandanan kami, dengan topi, ransel, lengkap dengan kamera dan notes, sehingga tak jarang muncul pertanyaan “ wartawan, ya mbak? “ dari orang-orang yang kami temui, walau sebenarnya sih kami tak keberatan disangka begitu, hehehe...

Teks by : Tsabita Shabrina

Photo by : Dinar Okti

Paragraf Pertama
Semua Paragrap yang di sembunyikan

2 komentar:

  1. assalamualaykum

    wah, setuju nih buat cinta wisata kota sendiri :)

    btw, folback ya :) www.gizkakapmerah.blogspot.com

    BalasHapus
  2. waalaikum salaamm
    hha, sip sip, di indonesia masih banyak yang bagus :))

    wookee thanks for visiting
    aku uda follow blog mu :)

    BalasHapus